Jumat, 31 Agustus 2007

'so, this is Crhistmas...and what have you done?'

yak...seminggu lagi natal tiba....ini berarti natal yang ke 26 yang telah saya lewati.
setiap natal datang pasti menyebarkan aroma yang khas. permenungan dan bahagia.
pohon natal mungil yang ada di pojok kamar tamu, dengan lampu kerlap-kerlip, yang juga mungil. lalu kotak-kotak kecil yang diandaikan sebagai kado, bertumbuh disekitar boneka kecil yang mirip santa claus. entah dari sejak kapan muncul santa claus dan sejak kapan natal identik dengan salju.

tapi itu semua tidak lebih penting dari makna natal itu sendiri.

natal bagi saya adalah keluarga, setiap natal datang saya pasti ingat keluarga. ingat rumah dan yang pasti ingat untuk tidak membuat satu pun janji di hari natal. saya akan diam dirumah, pergi ke gereja sama keluarga, makan-makanan natal, yang biasanya opor ayam dan lontong, plus sambel goreng ati, yang kalo dipikir mirip hidangan khas lebaran.

natal juga berarti akhir taun dan awal taun, sebuah momen di mana waktu menjadi begitu penting, waktu menjadi sebuah hal yang akan terus diingat. natal menjadi akhir dan awal tahun itu sendiri. dan ini menginatkan semua hal yang sudah saya kerjakan yang tiba-tiba menjelma sebuah buku, yang berisi tidak lebih dari 10 lembar. saya berpikir, sedikit sekali yang saya kerjakan selama satu tahun ini. tidak seperti novel yang saya kerjakan, mungkin bisa sampai 100 lembar lebih.

sebetulnya banyak momen yang bisa kita kaitkan dengan maha pentingnya waktu, misalnya ulang tahun, paskah, atau hari-hari biasa dimana kita pasti melihat jam ketika kita bangun pagi-pagi. waktu sebetulnya punya peran penting di setiap peran yang kita lakukan setiap hari, dimana pun, kapan pun, dan bagaimana pun.

tidak hanya pada momen natal, yang bisa membuat kita lupa dengan hari natal dan makna di balik peristiwa itu, karena terlalu sibuk dengan urusan waktu.

bagaimana kalo saya kasih satu usulan, supaya waktu tidak lagi maha penting tapi menjadi maha teman. waktu yang tidak dipandang sebagai sesuatu yang berasal dari luar, tetapi sebagai sesuatu yang berjalan bersama, berbarengan dengan diri kita.

natal selalu mengingatkan saya pada waktu, tetapi bukan waktu yang mencuri, bukan pula waktu yang mengiri, tetapi waktu yang memberi, waktu yang mendengar, dan waktu yang besahabat.

natal selalu mengingatkan saya pada sebuah kedamaian, seperti senja yang temaram, dan malam berbintang yang damai, dimana suara lonceng bergetar di dalam hati, dan sayup-sayup terdengar melodi kebahagiaan.

semoga....

Tidak ada komentar: